Airlangga Pantas di Skuad Utama


PARA pemain Persib Bandung mendengarkan arahan pelatih Daniel Roekito saat latihan sore di Stadion Siliwangi Bandung, Senin (29/3).
STD. SILIWANGI,(GM)-
Meski dipaksa menelan kekecewaan karena bermain imbang (2-2) dengan Persipura setelah sebelumnya unggul lebih dulu 2-0, pelatih Persib Bandung Daniel Roekito tetap memuji penampilan anak asuhnya, terutama striker Airlangga Sucipto.

Airlangga yang tampil di dua pertandingan terakhir, yaitu saat melawan Persiwa Wamena dan Persipura Jayapura, mampu membayar kepercayaan yang diberikan pelatih dengan mencetak gol. "Airlangga itu sangat bagus. Dia bisa membayar kepercayaan yang diberikan pelatih," kata Daniel usai memimpin latihan di Stadion Siliwangi, Senin (28/3).

Menurut Daniel, Airlangga membuktikan dirinya seorang petarung. Dia tidak takut dengan pemain lawan. Gol-gol yang diciptakannya saat melawan Persiwa Wamena dan Persipura Jayapura telah menunjukan Airlangga pantas menjadi pilihan utama. "Dia memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Saya suka itu," kata Daniel.

Penilaian berbeda dilayangkan Daniel terhadap Cristian Gonzales. Menurut Daniel, Gonzales telah menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan olehnya.

"Gonzales lambat. Ini yang harus diperbaiki olehnya. Tadi saya sudah bicara kepadanya untuk memperbaiki tembakan ke gawang. Pada saat latihan beberapa kali Gonzales menahan bola. Tapi setelah diminta menendang ke arah gawang ternyata dia bisa mencetak gol. Ketajaman itu bisa diasah," tukasnya.

Introspeksi

Sementara itu, menghadapi lawan berat selanjutnya, Arema Indonesia di Stadion Kanjuruhan Malang, Jumat (1/4) mendatang, Daniel meminta anak asuhnya untuk melupakan hasil menyakitkan 2-2 atas Persipura Jayapura, Minggu (27/3) lalu.

Daniel bahkan meminta para pemainnya untuk instropeksi diri. "Hasil kemarin memang sangat menyakitkan. Oleh karenanya pemain dan saya sendiri harus instropeksi diri. Saya bersyukur anak-anak mau bangkit lagi," katanya.

Diakui Daniel, hasil imbang 2-2 setelah sebelumnya memimpin 2-0 dari Persipura memang menjadi pelajaran bagi Persib. Sepanjang 20 menit terakhir, Persipura mampu menguasai dan menyerang Persib. Akibatnya, para pemain menjadi takut kalah.

Sepanjang waktu itu, lanjutnya, Persib harus menjaga lini pertahanannya. Anak-anak menjadi capek dan bingung. Buntutnya, mental turun. "Kita memang kalah mental. Mereka mampu mengejar ketertinggalan 2-0 menjadi 2-2. Itu mental juara," aku Daniel.

Ia mengatakan, untuk memperbaiki mental memang bukan hal yang mudah. Mental tidak bisa dibangun dalam waktu sekejap. "Mental memang masih menjadi PR kita. Membentuk mental memang memerlukan waktu. Tapi saya terus memompa motivasi anak-anak agar tidak memikirkan hasil kemarin dan bisa bangkit. Masih banyak pertandingan yang harus dilalui Persib," tutur mantan pelatih Persiba Balikpapan ini.

0 komentar: